Pijar Foundation Perkuat Kolaborasi Hijau Inggris–Indonesia Lewat Program FutureGen for Change di Semarang
- Hilda Halida
- 6 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, H.E. Dominic Jermey CVO, OBE, melakukan kunjungan resmi ke Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (22/10). Kunjungan perdananya ini merupakan bagian dari program Pop-Up Embassy: UK Goes to Central Java, inisiatif Kedutaan Besar Inggris yang menggandeng British Council dan British Chamber of Commerce untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat sipil.
Setibanya di Gedung Moch Ihsan, Dubes Jermey disambut langsung oleh Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti. Dalam pertemuan tersebut, pihak Kedubes Inggris menyerahkan hasil kolaborasi dari Program FutureGen for Change, berupa tiga kursi daur ulang hasil karya Parongpong Raw Lab, yang diproduksi dari 90 kilogram sampah plastik. Inovasi ini didukung oleh pendanaan UK Tech Hub dan dikembangkan bersama Pijar Foundation.
Menurut Dubes Jermey, karya tersebut menjadi simbol nyata kolaborasi antara Inggris dan Indonesia dalam mendorong ekonomi hijau dan inovasi berkelanjutan.
“Kami datang untuk membangun hubungan, mendengar perspektif lokal, dan melihat secara langsung bagaimana kemitraan Inggris–Indonesia memberikan dampak nyata bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang,” ujar Jermey.
Ia juga menegaskan bahwa kemitraan strategis antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer kini diarahkan untuk memperkuat kerja sama di bidang pertumbuhan ekonomi, iklim dan energi, keamanan dan pertahanan, serta pemberdayaan sosial. Salah satu wujud konkret kerja sama tersebut adalah dukungan terhadap inovasi startup, pengelolaan sampah plastik, dan pengembangan layanan kesehatan.
“Saya sangat senang melihat bagaimana limbah plastik dapat diolah menjadi bahan bangunan dan furnitur. Ini contoh nyata inovasi lokal yang berkelanjutan,” tutur Jermey sambil mencoba duduk di kursi daur ulang bersama Wali Kota Agustina.
Selain itu, Jermey juga menyinggung rencana pelaksanaan UK Skills Trade Mission di Semarang, yang akan menghadirkan perusahaan-perusahaan asal Inggris penyedia pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.
“Kami berharap semakin banyak perusahaan Inggris mengikuti langkah HSBC, Prudential, dan Standard Chartered yang telah lebih dulu berinvestasi di sini,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti menyambut baik kunjungan Dubes Inggris sebagai peluang untuk memperkuat kolaborasi internasional, khususnya di bidang lingkungan hidup dan inovasi ekonomi sirkular.
“Kota Semarang menjadi yang pertama menjalin kerja sama dalam pengolahan limbah plastik menjadi furnitur. Ini peluang ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kerja sama ini mendukung program pengendalian banjir dan pengelolaan air yang menjadi fokus Pemerintah Kota Semarang. Agustina bahkan berencana melanjutkan kolaborasi tersebut melalui partisipasi dalam Water Resilience City Summit di London pada Desember mendatang.
“Kami ingin belajar bagaimana mengelola air agar tidak hanya menjadi ancaman banjir, tetapi juga sumber kehidupan dan peluang ekonomi,” tambahnya.
Program FutureGen for Change sendiri dijalankan berdasarkan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kota Semarang dan Pijar Foundation, yang berlaku sejak 31 Januari 2025 hingga 31 Januari 2026. Program ini bertujuan membangun ekosistem inovasi sekaligus memperluas penerapan solusi ramah lingkungan di wilayah perkotaan.


